Persibo Mencatat Sejarah Baru

FINALISTY – Persatuan Sepak Bola Indonesia Bojonegoro (Persibo) menjuarai kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010 setelah dalam pertandingan final menundukkan Deltras Sidoarjo melalui adu penalti 3-1 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (29/5) malam.

Persibo mendapatkan hadiah berupa piala dan uang sebesar Rp500 juta, sedangkan Deltras Sidoarjo yang menempati posisi kedua menerima piala dan uang Rp350 juta.

Urutan ketiga dalam kompetisi tersebut ditempati Semen Padang setelah mengalahkan Persatuan Sepak Bola Indonesia Raja Ampat (Persiram) 1-0. Tim Semen Padang berhak menerima hadiah uang Rp 200 juta.

Pemain Persibo, Viktor Da silva, pada kompetisi itu terpilih sebagai pemain terbaik dan berhak menerima “bola emas” serta uang senilai Rp25 juta.

Untuk pemain yang menjadi top skor selama kompetisi itu adalah pemain Semen Padang, Edward Wilson Yunior. Dia menerima “sepatu emas” karena selama kejuaraan itu berhasil memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak 22 gol.

Penyerahan hadiah pada acara tersebut dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Nugraha Besoes yang didampingi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia Solo (Persis) Hadi Rudyatmo.

Kapten Persibo, Viktor Da silva, mengatakan bahwa kemenangan timnya atas Deltras melalui adu penalti tersebut merupakan hasil kerja keras kawan-kawannya.

“Tim kami bermain kompak sehingga dapat memenangi pertandingan bergensi ini,” kata Viktor.

Sementara itu, Pelatih Persibo Sartono Anwar mengatakan timnya sangat senang berlaga di Solo, apalagi semua berjalan lancar seperti yang diharapkannya.

“Dari wasit yang memimpin pertandingan, penonton, dan fasilitas yang diberikan oleh panitia lebih baik,” katanya.

Atas kemenangan tersebut timnya akan masuk ke kompetisi Liga Super Indonesia bersama Deltras Sidoarjo, Semen Padang, sedangkan Persiram harus melakukan pertandingan “play off” dengan tim peringkat 15 Liga Super Indonesia.

JALANNNYA PERTANDINGAN

Derby Jatim akhirnya terjadi di laga final Divisi Utama antara Persibo Bojonegoro dengan Deltras Sidoarjo. Pertandingan sarat gengsi ini digelar di stadion Manahan, Sabtu (29/5/2010) malam hari ini. Hingga jeda pertandingan, kedua tim masih bermain imbang tanpa gol.

Persibo yang lebih diunggulkan tampil menyerang sejak menit awal. Didukung belasan ribu suporter setianya, Boromania, anak asuh Sartono Anwar bermain trengginas. Mengandalkan duet Busari dan Melky Pekey, Persibo berulang kali mengancam gawang Deltras. Sayang tak satupun yang menjadi gol.

Permainan cepat Persibo coba diredam oleh Deltras. The Lobster cenderung bermain lambat dan memainkan penguasaan bola. Meski belum terlampau efektif, tapi strategi ini sedikit meredam Laskar Angling Dharma. Hingga 25 menit babak pertama, skor masih imbang tanpa gol.

Pertandingan memasuki menit 30, Persibo mengancam gawang Deltras melalui Nurhidayat. Sayang tendangan pemilik nomor 88 itu masih melenceng dari gawang Dwi Kuswanto. Selang tiga menit, giliran Busari yang mengancam gawang Deltras, namun tendangannya masih melenceng.

Peluang terbaik The Lobster lahir pada menit ke-34, berawal dari krosing Imam Yulianto, bola langsung mengarah ke pertahanan Persibo. Sayang Ferry Aman Saragih yang berdiri bebas tidak bisa memaksimalkan peluang itu.

Penampilan kiper Deltras, Dwi Kuwanto cukup baik ,yangjga mantan kiper Persibo ini berulang kali menyelamatkan gawang The Lobster dari gempuran mantan timnya. Ia pula yang menyelamatkan bola hasil crossing Melky Pekey untuk Busari.

Lima menit menjelang babak pertama usai, Deltras semakin rajin mengancam gawang Laskar Angling Dharma. Namun hingga wasit Mulyadi asal Jakarta meniup pluit panjang, skor masih imbang 0-0.

Babak kedua berjalan lebih seru dibanding dengan babak pertama lalu. Memainkan permainan terbuka, kedua tim saling jual beli serangan. Serangan Persibo banyak diawali dari lini tengahnya, yakni M Irfan, Victor da Silva dan Abel Cielo. Sedangkan Deltras banyak mengandalkan kinerja Ferry Aman Saragih, Sackie Doe dan Choirul Mashuda.

Mulai menit ke-60, gawang The Lobster menjadi bulan-bulanan Persibo. Berulang kali tim asuhan Sartono Anwar ini mengancam gawang Deltras yang dijaga Dwi Kuswanto. Deltras yang gempur habis-habisan oleh Persibo hanya mengandalkan serangan balik. Namun ketika mendapat kesempatan, The Lobster selalu gagal.

Meski terus menyerang, namun hingga 90 menit waktu normal usai, skor tetap imbang 0-0. Akhirnya, pertandingan pun dilanjut dengan babak perpanjangan waktu 2×15 menit. Saling serang tetap terjadi pada babak tambahan waktu, tapi fisik pemain yang kendur membuat serangan tidak maksimal.

Pada menit ke-106, Busari berhasil mencetak gol melalui heading setelah memanfaatkan krosing Novan Setia. Namun hakim garis menganulir gol itu sebab Busari dianggap sudah terjebak offside. Alhasil Boromania yang hadir di Manahan pun meneriaki wasit dan menuding wasit menerima suap dari The Lobster.

Wasit Mulyadi kembali mengeluarkan keputusan kontroversial. Wasit asal Jakarta ini menghentikan pertandingan, padahal laga masih menyisakan dua menit. Offisial Persibo sempat melakukan protes ke wasit cadangan, tapi keputusan tetap tak berubah. Akhirnya, pertandingan yang berakhir imbang harus dilanjutkan dengan adu penalti.
Dari empat eksekutor Persibo, hanya tendangan Abel Cielo yang berhasil ditepis kiper Dwi Kuswanto. Selebihnya, tiga penandang lain, Victor da Silva, Nurhidayat dan Jajang Paliamah sukses menjadi gol. Sedangkan Deltras, dari empat penedang, tiga diantaranya gagal, yakni Satyo Husodo, Gunawan dan Erfan Fabianto. Hanya eksekusi Fahmi Amirudin yang menjadi gol, Persibo pun menang dengan skor 3-1. (ARDIAN)